Akibat Film, Belitung Alami 300 Persen Kenaikan Wisatawan
Ni Luh Made Pertiwi F | Asep Candra |
Kamis, 10 November 2011JAKARTA, KOMPAS.com — Beberapa negara anggota ASEAN sudah lama menjadi lokasi shooting film. Tahun ini saja, di Indonesia sudah kedatangan 99 tim atau produser film asing yang melakukan shooting di Indonesia.
"Di antaranya tiga film layar lebar, yaitu Philosopher, Java Hits, dan Alex Cross," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu pada acara jumpa pers ASEAN Film Festival 2011, Kamis (10/11/2011).
Mari menuturkan, film sebagai media kuat untuk mengangkat suatu lokasi. Ia memberi contoh seperti Ubud, Bali. Sejak film Eat, Pray, Love, banyak wisatawan yang datang ke Ubud untuk merasakan pengalaman yang sama seperti yang dialami Elizabeth Gilbert, tokoh yang diperankan Julia Roberts dalam film tersebut.
"Saya pun saking penasarannya dan datang ke Ketut Liyer yang asli. Ternyata antreannya panjang sekali," ungkap Mari.
Ia menambahkan, suatu daerah yang menjadi lokasi shooting sudah pasti terangkat dari segi pariwisata. "Ada kenaikan wisatawan sampai 300 persen ke Belitung, setelah adanya film Laskar Pelangi," jelas Mari.
Ia juga memberi contoh kopi luwak yang terangkat berkat film Hollywood berjudul The Bucket List yang dibintangi Jack Nicholson. "Atau contoh saja film Lord of The Ring pada New Zealand. Juga, Slumdog Millionaire yang mengangkat Mumbai," tutur Mari.
Pihaknya berencana akan menggunakan tiga film layar lebar yang mengambil lokasi di Indonesia, yaitu The Philosopher, Java Hits, dan Alex Cross, sebagai alat untuk promosi pariwisata. ASEAN Film Festival 2011 akan berlangsung pada 16-17 November 2011 dan menampilkan film-film dari 10 negara anggota ASEAN. Festival ini akan diadakan di Bali dan masyarakat umum dapat menontonnya di Studio 21 Galeria, Kuta.
BERIKUT BEBERAPA PHOTO PANTAI BELITUNG
Komentar
Posting Komentar